JLR Mulai Restart Produksi, Dampak Serangan Siber Masih Dirasakan

JLR restart produksi
Sumber Foto : Canva

Jaguar Land Rover (JLR) mengumumkan telah memulai restart produksi secara bertahap setelah sistem teknologi informasinya kembali berfungsi sebagian. Perusahaan menyatakan kini dapat memproses tagihan pemasok lebih cepat sehingga membantu mengurangi penumpukan pembayaran.

Sebelumnya, produksi di pabrik JLR harus dihentikan sejak serangan siber pada Agustus lalu memaksa perusahaan menutup jaringan IT. Hingga saat ini, pabrik di Solihull, Wolverhampton, dan Halewood belum akan beroperasi penuh setidaknya hingga bulan depan.

Tantangan Pemasok di Tengah Krisis

Pemerintah Inggris mengaku terus bekerja untuk merancang dukungan bagi para pemasok yang terdampak. Perdana Menteri menegaskan pihaknya “bekerja 24 jam” mencari solusi, mengingat banyak usaha kecil terancam bangkrut akibat dampak serangan siber ini.

Ketua Partai Buruh, Sir Keir Starmer, juga menekankan kondisi pemasok sangat mendesak, meski rencana bantuan belum difinalisasi. Beberapa opsi yang tengah dibahas antara lain pembelian komponen oleh pemerintah hingga skema pinjaman bersubsidi, namun masih menuai keraguan dari sejumlah perusahaan.

Pemulihan Bertahap JLR

Dalam pernyataannya, JLR menyebut program pemulihan “berjalan sesuai jalur”. Pusat logistik global untuk suku cadang sudah kembali normal, memungkinkan layanan purna jual kepada pelanggan berlanjut. Sistem keuangan internal juga pulih sehingga distribusi kendaraan dapat kembali dilakukan, yang berdampak positif pada arus kas perusahaan.

Meski begitu, sekitar 30.000 karyawan JLR dan 100.000 pekerja dari rantai pasok masih terdampak karena produksi mobil baru belum kembali berjalan. Sebagian besar pekerja diminta tetap di rumah sejak 1 September, tanpa kejelasan jadwal pasti untuk kembali bekerja.

Serikat pekerja mendesak adanya skema dukungan seperti subsidi gaji saat pandemi Covid-19, namun pemerintah menilai hal tersebut akan membebani anggaran negara.

Masa Depan Masih Belum Pasti

Ketua Komite Bisnis dan Perdagangan Inggris, Liam Byrne, bahkan memperingatkan sebagian pemasok hanya memiliki cadangan dana untuk bertahan “beberapa minggu” ke depan. Jika tidak ada langkah nyata, rantai pasok otomotif dikhawatirkan akan terganggu lebih jauh.

Sementara itu, JLR menegaskan tetap berkomitmen untuk mengatasi krisis ini dan berupaya menjaga keberlangsungan hubungan dengan para pemasoknya.


Masih banyak artikel menarik lainnya yang bisa Anda baca. Temukan pilihan topik terbaik kami di roledu.com/artikel.

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *