PTPN IV PalmCo Raih Sertifikat Pengurangan Emisi GRK, Dorong Perdagangan Karbon Nasional dan Internasional

PTPN IV PalmCo
Sumber Foto : Freepik

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengapresiasi keberhasilan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Subholding PTPN IV PalmCo yang meraih sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca (SPE-GRK). Hanif berharap sertifikat ini dapat dimanfaatkan untuk mengikuti perdagangan karbon di pasar nasional dan internasional.

Hanif menyampaikan ucapan selamat atas kerja keras yang berhasil mengurangi emisi dari sektor agrikultur. Sektor ini memang selama ini dikenal sulit untuk ditekan emisinya dan sering mendapat sorotan negatif. “Awalnya saya pesimis, mengingat sektor perkebunan memiliki potensi pelepasan emisi yang tinggi. Namun, PTPN IV PalmCo membuktikan keseriusannya dengan berbagai inisiatif dalam program environmental, social, and governance (ESG),” ungkap Hanif.

Ia juga meminta Sekjen Gapki, Hadi Sugeng, agar mendorong perusahaan perkebunan sawit lainnya meniru langkah PTPN IV PalmCo. Tujuannya agar upaya pengurangan emisi ini bisa meluas ke seluruh perusahaan sawit nasional. Ini adalah langkah konkret untuk mengatasi isu-isu negatif global.

Inovasi PTPN IV PalmCo dalam Dekarbonisasi

PTPN IV PalmCo memperoleh sertifikat elektronik SPE-GRK dari Pembangkit Tenaga Biogas Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Riau. Verifikasi dari Tim Measurement, Reporting, and Verification (MRV) Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan pengurangan emisi sebesar 33.799 ton CO2e selama empat tahun terakhir. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit (POME).

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyatakan pencapaian ini merupakan hasil kerja keras perusahaan dalam mengakselerasi program dekarbonisasi. Mereka mengolah limbah cair sawit menjadi energi terbarukan yang mendukung sirkular ekonomi. “Sertifikat SPE-GRK ini adalah langkah awal untuk tidak hanya fokus pada dekarbonisasi, tapi juga aktif membangun ekosistem perdagangan karbon nasional,” ujarnya.

Jatmiko mengakui bahwa tantangan cukup besar, terutama setelah penggabungan lima entitas perusahaan pada akhir 2023. Namun, PTPN IV PalmCo tetap berkomitmen memperluas program ini. Mereka juga menargetkan dua fasilitas biogas lain, yaitu PTBg Tapung di Riau dan PLTBg Pasir Mandoge di Sumatera Utara, agar segera tersertifikasi SPE-GRK.

Langkah ini juga menguatkan posisi produk CPO di pasar global. Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa produk mereka memenuhi standar global dan mampu mematahkan stigma negatif akibat kampanye hitam persaingan pasar internasional. “Kami berkomitmen menjadi pelopor keberlanjutan di sektor perkebunan. Semoga langkah kami memberi dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi Indonesia,” tutup Jatmiko.

Menteri Hanif menambahkan, PTPN IV dapat mendaftarkan sertifikat ke pasar karbon nasional dan gold standard internasional. Dengan dual listing, pendapatan perusahaan bisa meningkat. Ia juga mengajak perusahaan lain untuk belajar langsung dari PTBg Cofiring Lubuk Dalam sebagai pusat pembelajaran dan inspirasi.


Jelajahi artikel menarik lainnya seputar inovasi lingkungan dan bisnis di sini.
Temukan wawasan dan solusi terbaru di bidang keberlanjutan dan energi terbarukan

Sumber : antaranews.com

Share it :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *