Pelemahan pasar ekspor global mendorong pelaku usaha dan pekerja untuk meminta pemerintah melakukan relaksasi kebijakan ekonomi secara terukur. Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, menilai langkah ini penting untuk menggerakkan kembali roda perekonomian nasional yang saat ini sedang tertekan.
Bob menekankan bahwa deregulasi menjadi kunci untuk menghilangkan hambatan yang mengganggu aktivitas bisnis. Banyak negara juga sudah mengambil langkah serupa untuk menjaga ekonomi domestiknya. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto turut menyuarakan pentingnya deregulasi tersebut. “Kita tak bisa terus bergantung pada pasar ekspor. Relaksasi diperlukan agar usaha tetap berjalan,” ujar Bob, Selasa (13/5/2025).
Deregulasi dan Relaksasi yang Terukur
Bob mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam membuat regulasi yang berpotensi merugikan sektor usaha. Kebijakan yang terlalu ketat dapat menimbulkan efek domino negatif yang meluas ke berbagai sektor di luar industri. Ia mendorong agar relaksasi dilakukan berdasarkan analisa elastisitas tiap sektor, dimulai dari industri yang mampu memberikan dampak positif secara cepat, kemudian menyusul sektor lainnya.
“Jika dilakukan tepat, pembalikan ekonomi akan terjadi dan penerimaan negara pun meningkat,” tambah Bob.
Perlindungan Pekerja dan Penyediaan Lapangan Kerja
Di sisi lain, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI), Sudarto AS, menegaskan pentingnya perlindungan terhadap sektor padat karya. Ia menyampaikan kekhawatiran terhadap beberapa regulasi pemerintah yang dinilai memberatkan industri, seperti zonasi penjualan tembakau, pengendalian Gula, Garam, Lemak (GGL), dan wacana kemasan rokok tanpa merek.
Sementara itu, pemerintah tengah merancang Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK). Namun, Apindo berpendapat lebih dibutuhkan Satgas Lapangan Pekerjaan yang fokus menjamin tersedianya lowongan kerja baru bagi pekerja yang terdampak PHK. Bob Azam menyoroti pentingnya pelatihan dan bantuan bagi pencari kerja agar mereka dapat cepat beradaptasi dan kembali bekerja.
Baca artikel lainnya seputar strategi bisnis, digital marketing, dan kebijakan ekonomi terkini hanya di sini: roledu.com/artikel
Sumber : liputan6.com






